Corporate social responsibility (CSR), istilah ini mulai dipopulerkan tahun 1960-an. Kala itu pelaksanaannya masih terbatas apa yang diharapkan share holders. Dalam perjalannnya, CSR terus berkembang. Harapan share holders dianggap baru bisa tercapai jika harapan stake holders juga bisa dipenuhi, stake holders yang dimaksud bisa karyawannya, customer-nya, komunitas di sekitar perusahaan, media hingga pemerintah.
“Banyak hal mengenai
CSR yang belum terjabarkan secara benar. Melalui ajang Konferensi
Internasional, diharapkan bisa memberi pemahaman yang benar terhadap CSR,” ujar
Noke Kiroyan, Presiden Direktur Indonesia Business Links (IBL) saat membuka
Konferensi Internasional CRS (International Conference and Exhibition on
CSR/ICCSR) ke-4 di Balai Kartini Jakarta, Rabu (13/3).
Selain memberi
pemahaman yang benar terhadap CSR, melalui konferensi ini IBL berupaya
mensosialisasikan bagaimana mengimplementasikan CSR yang beretika.
“Tema konferensi tahun
ini adalah Beyond CSR A Way of Life-Implementing CSR Ethically. Tema ini
dipilih karena banyak program CSR sekarang yang kurang etis, hanya menyisihkan
dana lalu dibagi-bagikan. Padahal CSR sebagai sebuah strategi bisnis, bukan
sekedar menyisihkan dana untuk filantropi semata,” tegasnya.
Menurut Noke, kalangan
dunia usaha tidak hanya perlu berkomitmen dan mengimplementasikan CSR sebagai
keharusan karena tuntutan dari pemerintah, tapi mampu mengembangkan aktivitas
CSR yang inovatif, yang relevan dengan masyarakat lokal dan berkesinambungan,
serta mampu menciptakan kemakmuran.
ICCSR ke-4 berlangsung
selama dua hari yakni 13 dan 14 Maret 2013. Beberapa perusahaan terlibat dalam
konferensi ini antara lain BCA, BNI, SIEMENS, DANONE-Aqua, Freeport, Unilever
Indonesia, Nestle, Swakarsa Sinar Sentosa, hingga lembaga non profit seperti
GIZ dan sejumlah perguruan tinggi.
Conference Director
ICCSR, Lily Widjaja, mengatakan, konferensi ini merupakan wadah interaksi yang
tepat bagi berbagai kalangan yang concern terhadap CSR, juga wahana memperluas
pengetahuan tentang apa dan bagaimana sebenarnya etika dalam pengimplementasian
CSR. (EVA)
Opini :
Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan memiliki tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan.
CSR
berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi
bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau
deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan
untuk saat ini maupun jangka panjang.
Degan adanya Konferensi CSR ke-4, yang mensosialisasikan CSR
beretika dapat menimbulkan dampak yang positif, dimana perusahaan-perusahaan
jadi tahu CSR yang benar dan beretika adalah CSR yang tidak hanya menyisihkan
dana lalu dibagi-bagikan. Padahal CSR sebagai sebuah strategi bisnis, bukan
sekedar menyisihkan dana untuk filantropi semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar