Rabu, 19 Juni 2013

Tulisan 14 Akuntansi Internasional


PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL


Faktor pajak dan mata uang memiliki pengaruh besar terhadap keputusan investasi, bentuk organisasi, sumber pendanaan, kapan/dimana pengakuan pendapatan/beban, dan harga transfer.
Kebanyakan perusahaan terbebani dengan masalah aturan perpajakan (disamping COGS, Labour, dan Raw Material). Karena aturan perpajakan masing-masing negara berbeda-beda, perusahaan perlu memiliki sistem perencanaan pajak multinasional dan sistem simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu yang esensial bagi manajemen.
Perusahan harus memahami perbedaan utama sistem perpajakan nasional, upaya nasional membahas masalah pajak berganda, dan peluang arbitrase antara wilayah yurisdiksi nasional bagi perusahaan multinasional.
Penetapan harga transfer berperan untuk meminimalkan pajak perusahaan nasional, tetapi juga harus mempertimbangkan konteks perencanaan dan kontrol strategis.
Ø Macam-macam pajak :
-       Pajak Langsung, seperti Pjk Pungutan dan PPN
-       Pajak Tidak Langsung, seperti Pjk Perbatasan
-       PPh Badan , seperti Pajak Transfer

Ø Sistem Administrasi Pajak :
-       Sistem Klasik
Pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.
-       Sistem Terintegrasi
Pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan perusahaan.


Ø Insentif Pajak LN :
-       Tax holiday
Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dan proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
-       Tax havens
Negar yang memiliki keistimewaan pajak khusus juga dapat dianggap sebagai surga pajak dalam waktu terbatas

Ø Penentuan Harga Transfer Internasional Variabel yang Rumit :
-       Faktor Pajak
-       Faktor Tarif
-       Faktor Daya Saing
-       Resiko Lingkungan
-       Faktor Evaluasi Kinerja
-       Kontribusi Akuntansi
Sumber :
Opini :
Dalam praktek harga transfer setiap perusahaan memang berbeda dari berbagai dimensi. Biasanya setiap perusahaan menjalankan praktek harga transfer sebagai suatu kewajiban. Banyak faktor yang mempengaruhi harga transfer. Tetapi harga transfer memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yaitu :
1.    Mengelola beban pajak (dominan
2.    Penggunaan operasional transfer pricing (mempertahankan posisi daya saing perusahaan, mempromosikan evaluasi kinerja, memberi motivasi kepada karyawan, mengelola inflasi.
3.    Mengelola resiko nilai tukar asing dan menghilangkan pembatasan atas transfer kas relatif.

Tulisan 13 Akuntansi Internasional


Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
  • Risiko Operasional
  • Risiko Hazard
  • Risiko Finansial
  • Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya :
1.    risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
2.    diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
3.    risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
4.    risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
5.    risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
6.    risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.

MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?
Alasannya adalah manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi risiko lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.

Sumber :

Opini :
            Begitu banyak risiko-risiko dalam keuangan internasional. Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Di dalam manajemen risiko akuntansi juga dapat berperan dimana akuntansi manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.

Tulisan 12 Akuntansi Internasional


24 Perusahaan Multinasional Pindahkan Kantor Pusat ke Shanghai

International AG termasuk 24 perusahaan multinasional yang memutuskan memindahkan kantor pusat regional mereka ke Shanghai, China.
Perusahaan multinasional itu, termasuk enam di antaranya masuk dalam daftar Fortune Global 500 dunia, mendapat sertifikat untuk memindahkan markas besar regional mereka ke Shanghai.
Saat ini jumlah total perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Shanghai 795, termasuk pusat pengembangan dan penelitian regional. Kondisi ini membuat status Shanghai sebagai destinasi utama untuk kantor pusat perusahaan multinasional.
“Petumbuhan jumlah perusahaan-perusahaan asing ini merupakan pengakuan atas kondusifnya iklim investasi di Shanghai bagi investor asing,” kata Sha Hailin, Chairman Komisi Perdagangan Shanghai.
“Ini menjadi momen spesial di saat World Expo digelar di Shanghai. Pameran ini makin menyadarkan orang asing akan potensi Shanghai,” lanjutnya.
Selama ekonomi global mengalami penurunan, investasi asing di Shanghai meningkat 4,5 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya (2009), yang mencapai rekor 10,5 miliar dollar AS.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, investasi asing di Shanghai telah mencapai 5,4 miliar dollar AS, menurut Komisi Perdagangan Shanghai.
Akumulasi investasi di Shanghai dari mancanegara tercatat sampai 110,7 miliar dollar AS. Angka ini membuat Shanghai kota ketiga di China yang ramah investasi asing, setelah Provinsi Guangdong (230 miliar dollar AS) dan Provinsi Jiangsu (200 miliar dollar AS).
Sumber :
Opini :
Dari artikel tersebuta dapat dibayangkan bahwa Shanghai mampu mengangai bisnis perusahaan multinasional, hal itu ditunjukkan dengan adanya 24 perusahaan multinasional yang memutuskan memindahkan kantor pusat regional mereka ke Shanghai, China. Petumbuhan jumlah perusahaan-perusahaan asing tersebut dapat dikatakan merupakan pengakuan atas kondusifnya iklim investasi di Shanghai bagi investor asing.